Meski keberadaan Taman Pendidikan Al Qur`an dirasa kian menjamur di berbagai pelosok daerah, namun nuansa religius islami tersebut dirasa kurang mampu menjangkiti pola hidup/mind set seluruh lapisan masyarakat pada umumnya yang nantinya akan menggiring mereka pada gaya hidup matrealistis akibat tidak terjadinya keberimbangan antara sisi spiritual dengan kemapanan intelektual modern.
Ironis memang jika melihat minimnya pemanfaatan lembaga pendidikan tingkat dasar khususnya pengenalan baca tulis Al Qur`an. Para orang tua lebih menghawatirkan jika anak mereka tidak mampu mengikuti percepatan dunia modern yang mengharuskan generasi mendatang mampu menguasai berbagai lini ilmu disiplin sebagai bekal menyongsong hari esok. Mengedepankan program pendidikan verbal baik metode belajar bahasa Inggris, Jepang, maupun mandarin bahkan hingga bahasa Prancis adalah suatu tuntutan mutlak yang harus dikuasai. Padahal kesemuanya itu hanya bermuara pada kecerdasan intelektual semata. Dan apabila tidak dibarengi dengan kecerdasan emosional dengan berlandaskan pada norma agama, bukan tidak mustahil semua impian masa depan cemerlang buah hati justru hanya akan menjadi sebuah buaian mimpi semata.
Itulah mengapa TPA/TPQ As-Salam yang berada di bawah naungan Yayasan As-Salam Lemahabang konsen pada permasalahan dan realita yang terjadi di masyarakat pada umumnya dengan gencar memberikan bimbingan baca tulis Al Qur`an. Disisi lain, dengan berkumpulnya mereka dalam majlis kecil ini diharapkan mampu menjadi tolak balik pembelajaran dalam melakoni kehidupan sosial bermasyarakat meskipun dalam tataran kecil.
Padahal, esensi dari apa yang di upayakan Yayasan As-Salam Lemahabang ini adalah rintisan untuk ikut mengambil peranan aktif dalam mendidik generasi bangsa dan diharapkan memiliki bekal budi pekerti soleh dan bertaqwa kepada Allah SWT, sesuai dengan fitrahnya sebagai manusia.
0 komentar:
Posting Komentar